Sabtu, 05 Januari 2013

Miskin Tapi Ber-Tuhan


Lebih baik mana, miskin ber-Tuhan atau kaya tidak ber-Tuhan ?

Apa jawaban anda ketika mendapatkan pertanyaan seperti di atas ?
Kalau saya terus terang tidak mau menjawabnya. Atau saya malah menjawab pilih kaya dan ber-Tuhan. Ini memang jawaban seenaknya. Tapi saya pikir-pikir pertanyaan di atas juga merupakan pertanyaan seenaknya. Kedua pilihan yang sama-sama tidak enak.

Dalam kehidupan sehari, hari kita tidak akan pernah disuruh memilih kedua hal di atas. Dalam kehidupan nyata semestinya kita dikasih empat pilihan, miskin, kaya, ber-Tuhan atau tidak ber-Tuhan. Ketika disuruh memilih 4 hal ini tentu saja kita akan memilih 2, yaitu kaya dan ber-Tuhan.

Memang, pertanyaan di atas akan menggiring sebagian besar orang untuk memilih miskin dan ber-Tuhan. Ini tentu membahayakan. Ini menyebabkan kita kesulitan untuk menjadi orang kaya. Seolah-olah miskin jadi lebih baik dibandingkan dengan kaya.

Memang ada, orang kaya yang tidak ber-Tuhan. Daripada tidak ber-Tuhan dan akhirnya masuk neraka, tentunya masih lebih baik miskin dan ber-Tuhan. Akan tetapi, sebenarnya sama-sama menjadi orang ber-Tuhan kenapa kita tidak menjadi orang kaya saja ?

Bukankah orang kaya lebih banyak pilihan jalan untuk ber-Tuhan ? Bukankah dengan kekayaan kita bisa lebih banyak kesempatan untuk melakukan amal ? Seperti sedekah, membayar zakat, membangun tempat ibadah, naik haji, menyumbang anak yatim, dan lain-lain.

Saram saya, berusahalah untuk menjadi orang kaya dan selalu mengamalkan perintah Tuhan. Di Indonesia, yang mayoritas umatnya adalah Islam tentunya percaya dengan nabi Muhammad. Nabi Muhammad adalah nabi yang memiliki banyak pengalaman dalam berdagang, jadi semestinya umat Islam pandai dalam berdagang. Mayoritas penduduk Indosesia harusnya pandai berdagang jika ingin mencontoh nabinya.

Sepeti kita ketahui, sebagian besar Nabi adalah orang-orang kaya, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Sulaiman, Nabi Muhammad, dan lain-lain adalah orang-orang kaya. mereka menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang diridhoi Tuhan.

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia adalah NU dan Muhammadiyah. Masing-masing didirikan oleh KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan. Yang lebih menarik ternyata, keduanya adalah orang kaya. Jadi, jika anda adalah orang Isalam anda mencontoh siapa? Jika anda mencontoh Nabi Muhammad, sebaiknya anda ahli berdagang dan memperoleh keayaan dari perdagannnya. Jika anda adalah warga NU, contohlah KH Hasyim Asyarie yang kaya raya. Jika anda Muhammadiyah, contohlah KH Ahmad Dahlan yang kaya raya.

Sekali lagi jadilah orang kaya dan ber-Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar