Kamis, 24 Januari 2013

Orang lain menang dahulu





Tahukah anda prinsip win-win solution ? Saya kira anda pasti tahu, yaitu prinsip yang bisa memenangkan kedua belah pihak karena saling bekerja sama. Akan tetapi pembahasan di sini tidak selesai begitu saja. Ada dua macam prinsip win-win solution, yaitu :
1. Kita menang dahulu baru orang lain menang
2. Orang lain menang dahulu baru kita menang
Kalau kita membuat diri kita menang terlebih dahulu baru orang lain juga menang, maka cara ini kurang bagus. Kondisi akan jauh lebih sempurna jika orang lain menang, baru kita yang menang.

Prinsip utamanya buat orang lain menang terlebih dahulu. Kemenangan itu bisa berupa pemberian hadiah, memberikan janji untung dan sebagainya.  Misalnya kita mau mengajak kerjasama dengan orang lain. Kita berniat untuk memasarkan produknya. Apakah orang tersebut senang ? Secara umum iya, karena produknya akan lebih laku. Walaupun begitu ada segelintir orang yang tidak senang, bahkan ada yang tidak mau juga. Akan tetapi jika sebelum mengajakm kerjasama anda bisa  mengatakan, “Maukah keuntungan Bapak naik menjadi 20 kali lipat ?”  kemuangkinan besar dia akan mau. Ketika dia mengatakan mau maka kita menjelaskan caranya bagaimana supaya keuntungannya naik 20 kali lipat. Anda harus bisa menjelaskan secara masuk akal. Dan sebutkan juga bahwa ini bisa terlaksana jika anda ikut serta dalam pemasarannya. Dengan cara seperti itu maka kita akan jauh lebih mudah mengajak kerjasama.

Prinsip win-win yang kedua (orang lain menang dahulu) yang cukup populer adalah naikkan harga dan turunkan syarat. Maksudnya apa ? Ketika orang lain menjual dan kita membeli maka kita menawar supaya harganya naik. Setelah itu kita minta syarat bahwa pembayarannya kita tunda.

Sebuah kisah, seorang pemuda bernama choki mencoba membeli sebuah rumah. Rumah tersebut memang di bawah harga pasar. (mohon maaf angka-angka yang diberikan di sini tidak tepat). Waktu itu rumah tersebut dijual dengan harga Rp 360 juta. Choki berkata ,”Boleh tidak saya beli Rp 380 juta?” . Ini adalah penggunaan prinsip win-win. Sengaja harga dinaikan supaya yang punya rumah bahagia. Si pemilik berkata ,”Boleh sih, tapi orang kan nawarnya biasanya lebih rendah”. “Begini Pak, saya bersedia membeli Rp 380 juta, tetapi bayarnya 6 bulan lagi.” Si pemilik merasa 6 bulan terlalu lama, akhirnya disepakati 2 bulan. Selama 2 bulan hak penjualan rumah ada di tangan choki. Akhirnya choki mengiklankan di internet. Ternyata hanya dalam 1 minggu rumah terjual Rp 480 juta. Choki tinggal membayar ke pemiliknya Rp 380 juta, sedangkan dia mendapat keuntungan Rp 100 juta.

Bagaimana kalau property yang dijual di atas harga pasar ? Ada sebuah kisah nyata, seseorang menjual tanah di pinggir pantai. Tanah yang sangat luas tersebut gersang dan harganya di atas harga pasar.  Semestinya harga per meter $ 1. Si pemilik menjual dengan haraga $ 1.2. Ada pembeli yang cukup cerdik. Dia berusaha memenangkan hati si pemilik. “Bolehkan saya beli dengan harga $1.4 per meter?” Sudah tentu si pemilik mengijinkan. Setelah pemilik gembira, pembeli mengatakan bahwa pembayarannya tahun depan.  Pendek kata si pemilik mengijinkan karena tanah tersebut sudah bertahun-tahun juga tidak laku. Akhirnya pembeli mendapatkan hak tanah tersebut. Dia mencari orang yang bisa menggambar tanah tersebut. Orang ini juga tidak digaji, tetapi ditawarkan bagi hasil. Dengan demikian dia terhindar dari pengeluaran uang.

Setelah itu dia membawa gambarnya ke sebuah hotel terkenal. Dia mengatakan ke pihak hotel, “Pak, saya memiliki tanah yang sangat luas, ini gambarnya. Tanah ini ada di tepi pantai dan terlihat indah, terkadang kelihatan ikan lumba-lumba yang sedang lompat. Kalau mau Bapak akan saya beri gratis, berapapun luasnya selagi masuk akal “.  Akhirnya pemilik hotel mau.

Setelah itu dia mendatangi pemilik lapangan golf.  Dia berkata ,”Pak saya memiliki tanah yang cukup luas di tepi pantai dan terlihat indah, terkadang kelihatan ikan lumba-lumba yang sedang lompat. Kalau Bapak mau bisa saya berikan sebagian kepada Bapak, berapapun luasnya selagi masuk akal akan saya berikan sejara gratis”. Pemilik lapangan golf juga menerima.

Akhirnya  dia memasang tulisan di tanahnya “Di sini akan dibangun hotel dan lapangan golf”. Mendadak harga tanahnya naik sebesar sepuluh kali lipat. Banyak orang yang memburu tanahnya untuk membeli beberapa kapling. Akhirnya dia  bisa membayar pembelian tanahnya dan masih mendapatkan untung yang besar.

 Dario contoh di atas, dia telah membiuat win pemilik tanah, pemilik hotel dan pemilik lapangan golf. Kesimpulannya jika anda ingin kaya cepat, gunakan metode win-win. Tapi usahakan orang lain win, baru anda win


Tidak ada komentar:

Posting Komentar