Rabu, 08 Februari 2012

Manfaat Gelar


Suatu hari ada seorang sales yang menawarkan produk ke rumah saya. Saya mendapatkan kartu namanya, terlihat ada tulisannya yunior sales. Entah karena apa, saya kurang tertarik dengan produk yang ditawarkan, sehingga saya tidak beli. Di hari yang lain, ada seorang menawarkan produknya kepada saya. Pada kartu namanya tertulis bahwa dia adalah general manager. Presentasinya tidak lebih baik daripada sales pertama. Akan tetapi saya tertarik dengan apa yang dia tawarkan, sehingga akhirnya sayapun membeli.

Dulu, setelah Indonesia baru merdeka, Jenderal Sudirman memimpin tentara Indonesia untuk melawan Belanda yang berusaha merebut kembali Indonesia. Pada saat itu pangkat yang ada di tentara belum begitu jelas aturannya. Ketika Jenderal Sudirman memerintahkan anak buahnya untuk menemui pasukan Belanda, ternyata tidak ada yang berani. Akhirnya Jenderal mengulang kata-katanya ,”Siapa yang berani menghadap Belanda untuk mengantarkan surat ini?” Akhirnya salah satu orang yang masih sersan berkata ,”Saya berani Jenderal.” Jenderal Sudirman berkata ,”Baik Kapten, antarkan surat ini kepada Belanda?” Si Sersan kaget ,”Lho, saya sersan, bukan kapten.” Kata Jenderal ,”Karena keberanianmu, maka hari ini kamu menjadi kapten.” Karena jika yang menemui tentara Belanda adalah sersan, maka Belanda kurang menaruh hormat, sedangkan jika yang menghadap adalah kapten, tentu dia lebih hormat.


Dari 2 hal di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa alangkah lebih baik jika para karyawan kita beri gelar-gelar yang baik. Jika anda ingin memperoleh penjualan yang baik, berilah gelar sales anda minimal manajer. Jangan sampai memberikan gelas sales yunior, apalagi sales yuniar (masa percobaan), karena hal ini membuat calon konsumen merasa tidak dihargai. Akan tetapi, anda tidak bisa memberikan gelar S1 (Drs, ST, SE, SH dll) jika dia belum pernah lulus sarjana, karena hal ini melanggar aturan. Berilah gelar yang memang tidak melanggar aturan.

Anda bahkan boleh memberikan gelar general manager, walaupun itu jabatan yang paling rendah. Di atasnya bisa kita beri jabatan senior general manager, di atasnya lagi chief senior general manger, di atasnya lagi yunior vice president, kemudian vice president, di atasnya lagi, senior vice president, di atasnya lagi chief senior vice president, di atasnya lagi asiten direktur, kemudian senior asisten direktur, dan seterusnya. Anda bebas memberikan gelar seperti ini karena perusahaan merupakan milik anda sendiri.

Jika anda memberikan nama kelas pada tiket yang anda jual, jangan sampai memberi nama kelas ekonomi, karena hal ini kurang menjual. Beri kelas yang bagus, minimal silver. Di atasnya bisa gold, kemudian platinum, kemudian ultima, dan seterusnya. Ini akan membuat para konsumen anda merasa lebih dihormati.