Lebih Baik Miskin Tapi Sehat

Pilih yang mana, Miskin Tapi Sehat atau kaya tapi tidak sehat ?

Coba pikirkan baik-baik, pilih yang mana anda ?
Kalau saya akan memilih lebih baik KAYA dan SEHAT. Mungkin anda akan mengatakan bahwa lebih cara memilihnya curang. Saya juga ekan mengatakan bahwa yang membuat pertanyaan juga curang. Kenapa demikian ?

Dalam kehidupan nyata, mungkin kita sering memperoleh pertanyaan di atas, tetapi kita tidak pernah dihasapkan pada 2 pilihan di atas. Dalam kehidupan nyata kita akan dikasih pilahan sehat, tidak sehat, miskin, dan kaya. Tentunya kita bisa memilih 2 hal, yaitu kaya dan sehat.

Pilihan yang diberikan di atas keduanya tidak enak. Misin tapi sehat tentu tidak enak. Apalagi kaya dan tidak sehat. Dengan adanya pilihan ini maka kita akan tergiring untuk memilih kondisi miskin. Inilah yang menyebabkan kita susah untuk menjadi kaya.

Seringkali pernyataan miskin tapi bahagia dikatakan oleh orang yang miskin untuk melakukan pembenaran bahwa dirinya miskin. Seolah oleh miskin lebih baik daripada kaya.

A : Kamu kaya atau miskin ?
B : Miskin,
A : Kok begitu ?
B : Ya, lebih baik miskin tapi sehat daripada kaya tapi tidak sehat
A : Lha sekarang kamu sehat engga ?
B : Engga.
A: Yah, payah kamu ini, udah miskin sakit-sakitan lagi.Ya sudahlah, sama-sama tidak sehat, tapi masih lebih enak kalau kita kaya kan ?

Bagaimana ceritanya jika miskin anda menjadi sehat? Bukankah kalau anda miskin maka anda akan sulit berobat di tempat-tempat yang  baik? Bukankah kalau miskin terkadang kita sama sekali tidak bisa berobat ? Anda harus memikirkan hal ini.

Cobalah anda berpikir bahwa dengan kaya, kondisi akan jauh lebih baik. Seandainya kita sakit, maka kita bisa berobat di mana saja yang kita mau. Kita bisa berobat di Puskesmas, di rumah sakit, di rumah sakit terbaik di Indonesia, di Singapura, di Jerman atau di negara manapun yang pengobatannya sangat bagus.

Coba bayangkan kalau anda miskin. Mungkin anda hanya bisa berobat di Puskesmas saja. Bahkan mungkin untuk ke Puskesmas saja anda tidak mampu. berobat. Bayangkanlah jika anda miskin dan orang tua anda sakit, sementara anda tidak mampu mebiayai berobatnya. Bayangkan jika anda miskin dan istri/suami anda sakit kemudian anda tidak mampu membiayai berobatnya. Bayangkan jika anak anda sakit dan anda tidak mampu membiayainya. Kondisi ini tentu sangat menyedihkan.

Jadi, pilihlah KAYA dan SEHAT.