Kamis, 17 Januari 2013

Emosi bisnis





Seringkali orang ketika membuat keputusan dalam bisnis menggunakan emosi atau perasaanya. “Wah kelihatannya bisnis ini menguntungkan”.  “Wah kelihatannya bisnis ini bisa untung cepat”. “Wah rasanya kalau saya mengambil keputusan ini maka bisnis saya akan maju”. “Saya dengar banyak sekali orang yang berhasil di bisnis ini”.

Masih banyak kalimat-kalimat  lain yang melibatkan emosi  seseorang. Yang terpenting anda harus hati-hati. Sangat berbahaya jika bisnis diputuskan dengan emosi.  Sangat banyak bisnis yang hancur gara-gara keputusannya berdasarkan perasaan, perkiraan, kata orang lain dan sebagainya.

Bisnis adalah keahlian intelektual. Jika anda mengambil keputusan, gunakanlah perhitungan, jangan menggunakan emosi. Sama seperti ketika anda membeli barang, jangan menggunakan emosi. Jika anda tertarik terhadap suatu barang, jangan langsung membelinya hari itu. Pikirkan dahulu keuntungan dan kerugiannya. Akan lebih bijaksana jika anda membelinya beberapa hari setelah memperhitungkan keuntungan dan kerugiannya.

Ini hampir sama dengan keputusan dalam bisnis. Anda tidak boleh terburu-buru memutuskan, kecuali jika anda sudah membuat perhitungannya dengan tepat.

Misalnya anda mau melakukan bisnis properti. Ketika membeli properti, anda tidak boleh jatuh cinta dengan propertinya. Anda hanya boleh jatuh cinta dengan hitungannya. Sekalipun propertinya jelek, jika menguntungkan maka ambillah.

Mungkin ada orang yang menentang, “Bisnis kok dihitung-hitung. Kalau digitung-hitung, pasti tidak akan mulai.”

Memang benarm banyak sekali orang yang tidak jadi take action gara-gara terlalu banyak menghitung-hitung bisnis. Jika anda memulai bisnis, akan lebih baik anda segera memulai dibandingkan dengan anda terlalu banyak menghitung. Jadi lebih baik segera target kapan bisnis dimulai, lakukan perhitungan sederhana, jika sudah waktunya, siap atau tidak siap buka saja.

Akan tetapi kalau bisnis anda sudah jalan maka anda harus lebih berhati-hati. Keputusan yang anda buat harus berdasarkan perhitungan. Banyak sekali orang yang kaya raya akhirnya jatuh gara-gara salah hitung dalam bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar