Rabu, 16 Januari 2013

Angsa Yang Bisa Bertelur Emas





Sejak kecil anak-anak Indonesia sudah diajari menabung. Menabung memang merupakan sesuatu yang baik yang harus diajarkan sejak kecil. Oleh karena itu sejak SD anak-anak sudah dibiasakan menabung.

Saya seringkali mengajar matematika kepada anak SMA di bimbingan velajar. Saya bertanya kepada mereka ,”Apa tujuan dari menabung ?” Jawaban yang diberikan anak SMA adalah ,”Jika ingin membeli sesuatu yang harganya mahal, maka bisa dilakukan dengan menabung”. “Menabung bisa dipakai untuk jaga-jaga kalau nanti kehabisan uang”. “Menabung bisa dipakai untuk berobat jika sewaktu-waktu sakit”.

Akhirnya saya berkata ,”Memang benar, itu yang kalian dapatkan sejak SD. Tapi ada satu hal yang tidak diajarkan, yaitu membuat angsa yang bisa bertelur emas”. Rata-rata mereka akan keheranan dengan istilah angsa yang bisa bertelur emas. Apa artinya angsa yang bisa bertelur emas? Sebenarnya istilah ini adalah istilah keren untuk tunjangan hari tua.

Akan tetapi seringkali orang menyembelih angsanya sebelum bisa bertelur emas.  Akibatnya dia tidak pernah bisa menikmati telur emasnya. Seharusnya angsanya dibiarkan hidup terus, sementara kita tinggal mengambil telur emasnya.

Ada suatu kisah seseorang yang kerjanya sebagai teller bank di tahun 1978. Gaji per bulannya hanya Rp 20.000,-. Akan tetapi dia sangat disiplin. Dia selalu menyisihkan 10% dari penghasilannya untuk ditabung. Jadi, dia menabung Rp 2000,- per bulan. Ketika gajinya naik menjadi Rp 30.000,- maka dia selalu menabung Rp 3000,- per bulan. Uang-uang yang sudah dikumpulkan ini akhirnya dimasukkan ke dalam deposito. Dia tidak pernah mengambil sedikitpun uangnya, bahkan bunga depositonya .

Pada tahun 1998 dia sudah menjadi pimpinan cabang sebuah bank. Yang menarik ternyata penghasilan dari bunga deposito lebih besar dibandingkan dengan gaji dia di pimpinan cabang. Inilah kehebatan bunga berbunga. Ternyata jika kita punya waktu yang cukup lama, maka besar bunga barbunga bisa luar biasa.

Padahal kalau diamati, orang tadi hanya mengiveastasikan di  deposito. Deposito adalah salah satu bentuk investasi yang aman, hanya saja bunganya sangat kecil.  Masih banyak investasi yang bunganya jauh lebih besar, misalnya kos-kosan, indomaret, alfamart, reksadana dan lain-lain.

Orang-orang inilah yang disebut dengan orang kaya. Jadi orang kaya adalah orang yang jika memperoleh penghasilan maka penghasilannya ditabung, baru sisanya dipakai. Sementara orang miskin adalah orang yang penghasilannya dipakai dulu baru sisanya ditabung, dan biasanya malah tidak ada sisa. Kaya dan miskin bukan tergantung pada berapa besar penghasilannya, akan tetapi tergantung bagaimana gaya hidupnya.  Jika gaya hidup kita sudah tidak benar maka seberapapun penghasilannya  kita akan tetap miskin.

Mike Tyson merupakan seorang petinju yang memiliki penghasilan yang sangat besar. Sampai umur 40 tahun dia telah menghasilkan uang sebesar Rp 4 trilyun (jika dirupiahkan). Ini berarti rata-rata 1 tahun Mike Tyson menghasilkan Rp 100 milyar atau tiap bulan menghasilkan Rp 8 milyar. Delapan miyar sebulan merupakan penghasilan yang sangat besar. Akan tetapi di usia 40 tahun ini Mike Tyson menyatakan dirinya bangkrut. Ketika ditotal asetnya ternyata kalah dibandngkan dengan hutangnya. Kenapa ini semua bisa terjadi ? Karena Mike Tyson tidak memiliki kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.

Untuk mencegah ini semua, mulai dari sekarang sisihkan penghasilan anda untuk ditabung. Meskipun penghasilan kecil usahakan anda menabung. Sediakn tabungan khusus untuk membuat angsa yang bisa bertelur emas. Jika anda membutuhkan tabungan yang akan dipakai buat cadangan kalau sakit maka tabungan ini harus dipisah. Tabungan untuk angsa yang bisa bertelur emas tidak boleh diambil kini dan sepanjang masa. Anda hanya boleh mengambil bunganya jika bunga tersebut sudah bisa mncukupi gaya hidup anda.

Selanjutnya jika bunganya sudah mencukupi gaya hidup anda, maka semua penghasilan dari aktif income harus ditanam ke angsa yang bisa bertelur emas ini, supaya angsanya makin besar dan telur emasnya makin banyak. Pada kondisi ini bisa dikatakan ketika uang dari aktif income masuk maka uang ini tidak boleh dikeluarkan, hanya dibolehkan untuk kerja rodi. Hasil kerja rodinya yang akan kita nikmati.

Dengan memakai prinsip ini, berarti kita menggunakan pemahaman Easy Come Easy Grow. Jangan sampai kita menggnakan prinsip Easy come Easy Go. Prinsip Easy Come Easy Go sangatlah tidak baik. Pinsip ini banyak dipakai oleh orang Indonesia. Mulai sekarang ubahlah prinsip ini menjadi Easy Come Easy Grow.

2 komentar: