Tahukah anda prinsip win-win solution ? Saya kira anda pasti tahu,
yaitu prinsip yang bisa memenangkan kedua belah pihak karena saling bekerja
sama. Akan tetapi pembahasan di sini tidak selesai begitu saja. Ada dua macam
prinsip win-win solution, yaitu :
1. Kita menang dahulu baru orang lain menang
2. Orang lain menang dahulu baru kita menang
Kalau kita membuat diri kita menang terlebih dahulu baru orang lain
juga menang, maka cara ini kurang bagus. Kondisi akan jauh lebih sempurna jika
orang lain menang, baru kita yang menang.
Prinsip utamanya buat orang lain menang terlebih dahulu. Kemenangan itu
bisa berupa pemberian hadiah, memberikan janji untung dan sebagainya. Misalnya kita mau mengajak kerjasama dengan
orang lain. Kita berniat untuk memasarkan produknya. Apakah orang tersebut
senang ? Secara umum iya, karena produknya akan lebih laku. Walaupun begitu ada
segelintir orang yang tidak senang, bahkan ada yang tidak mau juga. Akan tetapi
jika sebelum mengajakm kerjasama anda bisa mengatakan, “Maukah keuntungan Bapak naik
menjadi 20 kali lipat ?” kemuangkinan
besar dia akan mau. Ketika dia mengatakan mau maka kita menjelaskan caranya
bagaimana supaya keuntungannya naik 20 kali lipat. Anda harus bisa menjelaskan
secara masuk akal. Dan sebutkan juga bahwa ini bisa terlaksana jika anda ikut serta
dalam pemasarannya. Dengan cara seperti itu maka kita akan jauh lebih mudah
mengajak kerjasama.
Prinsip win-win yang kedua (orang lain menang dahulu) yang cukup
populer adalah naikkan harga dan turunkan syarat. Maksudnya apa ? Ketika orang
lain menjual dan kita membeli maka kita menawar supaya harganya naik. Setelah
itu kita minta syarat bahwa pembayarannya kita tunda.
Sebuah kisah, seorang pemuda bernama choki mencoba membeli sebuah
rumah. Rumah tersebut memang di bawah harga pasar. (mohon maaf angka-angka yang
diberikan di sini tidak tepat). Waktu itu rumah tersebut dijual dengan harga Rp
360 juta. Choki berkata ,”Boleh tidak saya beli Rp 380 juta?” . Ini adalah
penggunaan prinsip win-win. Sengaja harga dinaikan supaya yang punya rumah
bahagia. Si pemilik berkata ,”Boleh sih, tapi orang kan nawarnya biasanya lebih
rendah”. “Begini Pak, saya bersedia membeli Rp 380 juta, tetapi bayarnya 6
bulan lagi.” Si pemilik merasa 6 bulan terlalu lama, akhirnya disepakati 2
bulan. Selama 2 bulan hak penjualan rumah ada di tangan choki. Akhirnya choki
mengiklankan di internet. Ternyata hanya dalam 1 minggu rumah terjual Rp 480
juta. Choki tinggal membayar ke pemiliknya Rp 380 juta, sedangkan dia mendapat
keuntungan Rp 100 juta.
Bagaimana kalau property yang dijual di atas harga pasar ? Ada sebuah
kisah nyata, seseorang menjual tanah di pinggir pantai. Tanah yang sangat luas tersebut
gersang dan harganya di atas harga pasar. Semestinya harga per meter $ 1. Si pemilik
menjual dengan haraga $ 1.2. Ada pembeli yang cukup cerdik. Dia berusaha
memenangkan hati si pemilik. “Bolehkan saya beli dengan harga $1.4 per meter?”
Sudah tentu si pemilik mengijinkan. Setelah pemilik gembira, pembeli mengatakan
bahwa pembayarannya tahun depan. Pendek
kata si pemilik mengijinkan karena tanah tersebut sudah bertahun-tahun juga
tidak laku. Akhirnya pembeli mendapatkan hak tanah tersebut. Dia mencari orang
yang bisa menggambar tanah tersebut. Orang ini juga tidak digaji, tetapi
ditawarkan bagi hasil. Dengan demikian dia terhindar dari pengeluaran uang.
Setelah itu dia membawa gambarnya ke sebuah hotel terkenal. Dia
mengatakan ke pihak hotel, “Pak, saya memiliki tanah yang sangat luas, ini
gambarnya. Tanah ini ada di tepi pantai dan terlihat indah, terkadang kelihatan
ikan lumba-lumba yang sedang lompat. Kalau mau Bapak akan saya beri gratis,
berapapun luasnya selagi masuk akal “. Akhirnya
pemilik hotel mau.
Setelah itu dia mendatangi pemilik lapangan golf. Dia berkata ,”Pak saya memiliki tanah yang
cukup luas di tepi pantai dan terlihat indah, terkadang kelihatan ikan
lumba-lumba yang sedang lompat. Kalau Bapak mau bisa saya berikan sebagian
kepada Bapak, berapapun luasnya selagi masuk akal akan saya berikan sejara
gratis”. Pemilik lapangan golf juga menerima.
Akhirnya dia memasang tulisan di
tanahnya “Di sini akan dibangun hotel dan lapangan golf”. Mendadak harga
tanahnya naik sebesar sepuluh kali lipat. Banyak orang yang memburu tanahnya
untuk membeli beberapa kapling. Akhirnya dia
bisa membayar pembelian tanahnya dan masih mendapatkan untung yang
besar.
Dario contoh di atas, dia telah
membiuat win pemilik tanah, pemilik hotel dan pemilik lapangan golf. Kesimpulannya
jika anda ingin kaya cepat, gunakan metode win-win. Tapi usahakan orang lain
win, baru anda win