Senin, 31 Desember 2012
Lebih Baik Miskin dan Bahagia
Lebih baik mana "miskin tapi bahagia" atau "kaya tidak bahagia". Kalau saya diminta memilih di antara 2 pilihan ini maka saya akan berkata, "itu bukan pilihan". Saya akan memilih "kaya dan bahagia"
Memang dalam kehidupan nyata kita tidak dihadapkan pada kedua pilihan tadi. Kedua pilihan tadi jelas tidak enak. Pilihan antara yang tidak enak dengan yang lebih tidak enak. Akibatnya kita memilih yang tidak enak.
Dengan dipaksa memilih di antara kedua pilihan tadi orang akan memilih pilihan yang tidak enak. Misalnya orang memilih "miskin tapi bahagia". Pilihan ini tentu saja menghancurkan mindset seseorang dalam hal keuangan. Jika dia memilih miskin tapi bahagia, maka otak bawah sadarnya akan menghambat dia untuk menjadi orang kaya.
Seringkali orang membela diri atau melakukan pembenaran terhadap dirinya kalau dia miskin. Ketika teman-temannya berkata,"Kenapa kamu miskin ?" Dia menjawab, "Saya memang miskin, tapi bahagia kok" . Secara tidak sadar orang ini akan melakukan pembenaran terhadap kemiskinannya. Dan inilah yang akan mempertahankan dia untuk tetap menjadi miskin. Ini yang menyebabkan dia sulit untuk menjadi orang kaya.
Adakah orang kaya yang tidak bahagia? Jawabanya ada. Adakah orang miskin yang tidak bahagia? Jawabannya juga ada. Ya sudah, sama-sama tidak bahagia kan masih lebih enak jadi orang kaya.
Adakah orang miskin yang bahagia ? Jawabannya adalah ada. Tentu saja jawaban ini belum berakhir, "Orang miskin ada yang bahagia kalau belum tiba waktunya" Apa yang terjadi jika orang yang anda cintai sakit dan anda tidak mampu membayari biaya berobatnya? Pada saat itulah anda tidak bisa mengatakan bahwa anda bisa bahagia dalam kondisi miskin.
Adakah orang kaya yang bahagia ? Tentu saja banyak. Jika orang kaya tidak bisa bahagia, mungkin dia bodoh dalam membahagiaakan dirinya saja. Jadi, tetaplah memilih kaya dan bahagia.
Orang miskin cenderung memilih atau, sedangkan orang kaya memilih dan. Orang miskin memilih atau, yaitu antara yang tidak enak dengan yang lebih tidak enak. Akibatnya dia akan memilih yang tidak enak. Sementara orang kaya memilih dan antara yang enak dengan yang lebih enak lagi.
Oke, jadi saran saya pilihlah dan. Anda bisa kok kaya dan bahagia.
Kamis, 27 Desember 2012
Menyenangkan Orang Lain
Ada sebuah kisah, di sebuah toko meubel. Saat itu ada seorang bapak-bapak datang ke toko mebel dengan membawa sebuah sofa yang cacat. Dia berkata dengan nada marah ,"Apa-apaan ini ? Sofa yang saya beli cacat. Jahitannya tidak kuat dan sekarang terbuka. Padahal baru saya beli kemarin."
Pemilik toko meubel langsung menanggapinya dengan sopan. Maaf pak, mungkin itu memang kesalahan kami, kami akan langsung menggantinya pak. Tanpa banyak bicara si pemilik toko meubel memerintahkan anak buahnya untuk mengambil meubel yang cacat tadi dan segera menggantinya dengan yang baru.
Setelah menerima sofa yang baru, pembeli tadi segera pulang. Hatinya sudah mulai terobati walaupun sebenarnya masih kurang puas.
Si anak pemilik toko meubel tadi berkata kepada ayahnya "Ayah, kenapa ayah mengganti sofa tadi? Bukankah sofa itu belinya bukan dari tempat kita ?" "Biar saja anakku. Sekali-kali kita berusaha menyenangkan orang lain".
Keesokan harinya Pembeli tadi datang lagi ke toko meubel sambil membawa sofa yang kemarin dibawanya. Kali ini dia tidak berkata kasar. Justru dia berkata dengan penuh lemah lembut. "Pak maafkan saya ya, saya baru sadar, kalau sofa saya yang cacat itu tidak dibeli dari sini., jadi sofa ini saya kembalikan."
Pemilik toko berkata, "Tidak perlu dikembalikan pak, sofa itu buat bapak saja". Si pembeli tetap ngotot mengembalikan, tetapi pemilik toko meubel tetap menolaknya. Akhirnya sofa tadi diterima oleh pembeli.
Singkat cerita, kisah tadi semakin lama terdengar di masyarakat, dan akhinya justru membuat toko meubel tadi menjadi semakin laku keras. Masyarakat menjadi semakin percaya kepada toko meubel tadi.
Jadi, dalam berjualan apaun, buatlah masyarakat supaya percaya kepada anda.
Selasa, 13 November 2012
Bisnis Yang Disarankan
Anda ingin
berbisnis ? Ya, jika anda sudah mau membaca tulisan ini, berarti anda sudah ada
keinginan untuk bisnis. Masalahnya bisnis apa yang harus anda pilih. Jika anda
memilih bisnis maka ada tiga hal yang bisa menjadi perhatian anda
1. Keuntungannya besar
Ini harus
menjadi pilihan 1, karena tujuan anda berbisnis adalah untuk mencari
keuntungan.
2. Anda
menyukainya
Jika anda
tidak menyukainya maka anda tidak akan memeliharanya
3. Mudah
dilakukan
Dengan mudah
melakukannya anda juga akan mudah mendelegasikannya, sehingga bisnis anda akan
lebih cepat besar.
Sebisa
mungkin memang bisnis yang kita buat memenuhi ketiga-tiganya, yaitu
keuntungannya besar, kita sukai dan mudah dilakukan. Akan tetapi jika kita
tidak menemukan yang memenuhi ketiga-tiganya maka kita bisa memilih pilihan
pertama. Bolehkah kita memiliki bisnis yang kita tidak suka ? Jawabaannya
adalah boleh, tapi secepat mungkin kita harus segera mendelegasikannya kepada
orang lain.
Jika anda
sebagai pemula ada tambahan yang harus anda pilih, yaitu uangnya kas. Saya
sangat menyarankan anda membangun bisnis yang uangnya kas. Salah satu contohnya
adalah bisnis kuliner. Akan tetapi tidak semua jenis bisnis kuliner uangnya kas.
Misalnya anda menjadi supplier makanan. Saya tidak menyarankan anda menjadi supplier,
kecuali anda memiliki modal yang kuat. Kenapa ? Karena suplier cenderung tidak
mendapatkan uang kas, dan cenderung harus memodali pebisnis yang lain. Misalya
anda menjadi supplier ke sebuah supermarket. Begitu anda berhasil memasukkan
barang, upermarke tidak bisa langsung memberikan uang kas. Mereka mungkin akan
membayar anda 3 bulan kemudian. Jika barang di tempat penjualan habis mereka
akan meminta anda memasukkan lagi, padahal uang yang kemarin belum dibayar.
Jadi
berhati-hatilah dalam memilih bisnis. Akan tetapi jangan sampai gara-gara
telalu hati-hati anda menjadi tidak segera take action. Mulailah segera,
walaupun membuat pertimbangan tetap perlu.
Mitos Bisnis Kuliner
Bisniskuliner memang sangat bagus. Akan tetapi ada beberapa mitos-mitos yang menghalangi sehingga orang tidak mau mecoba bisnis kuliner ini
Jika anda
membangun bisnis kuliner, sebenarnya anda tidak harus bisa memasak. Yang
terpentinng adalah anda bisa mencari orang yang ahli memasak. Banyak sekali
orang yang tidak ahli dalam memasak, tetapi bisa membangun bisnis kuliner.
Mereka biasanya mencari orang yang ahli dalam memasak. Ada juga mereka yang
memilih masakan-masakan yang mudah, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja,
misalnya indomie rebus, roti bakar, dan lain-lain. Salah satu contoh bisnis
yang memakai metoda ini adalah Café madtari di bandung. Masakannya sangat
mudah, tetapi bisnis tetap tumbuh dengan cepat.
Bisnis
kuliner bisa dimulai dengan yang kecil, bahakan hanya dengan modal Rp
1.000.000,00 sekalipun.
3. Harus di
tempat yang strategis
Jika anda
memiliki masakan yang sangat enak, maka orang akan mudah mencarinya. Yang
terpenting di awal-awal anda harus bisa mempublikasikannya.
4. Ribet/repot
Benarkah
bisnis kuliner repot? Jawabannya adalah iya, jika anda hanya memiliki 1 atau 2
cabang. Akan tetapi jika anda memiliki 5 atau bahkan 10 cabang, anda malah
tidak repot. Bisa dikatakan, bisnis bisa jalan sendiri, sementara anda bisa
jalan-jalan. Jika anda memiliki satu atau 2 cabang, maka anda akan sibuk
berbelanja, tetapi jika cabang anda sudah banyak maka para supplier akan datang
menawarkan untuk mengantar barang ke anda. Akibatnya anda akan mendapatkan
barang yang bagus, harganya murah dan pembayarannya tidak harus kas.
5. Tidak gengsi/prestise
Benarkah
bisnis ini tidak prestise? Kenyataanya sekarang banyak pemain bisnis kelas
kakap yang mulai masuk ke bisnis kuliner. Mereka mulai sadar kalau bisnis
kuliner sangat menjanjikan.
Selain itu
bayak sekali bisnis kuliner kecil yang akhirnya tumbuh sangat pesat, sehingga
menjadi bisnis yang sangat besar, misalnya Kebab Turki Babarafi.
Bisnis Kuliner
Bisnis
kuliner merupakan bisnis yang berkaitan dengan makanan. Bisnis ini memang
menjanjikan, walaupun banyak orang yang meremehkan. Kenapa bisnis kuliner ini
mesti kita pilih ? Ada beberapa alasan yang menyebabkan kita harus memilih
bisnis kuliner. ALasan-alasan tersebut adalah :
1. Uangnya
mengalir setiap hari
Ketika kita
berjualan makanan, maka tiap hari akan ada orang yang membeli, sehingga setiap
hari selalu ada pemasukan. Berbeda dengan ketika kita menjual mobil ataupun
rumah. Belum tentu tiap hari ada yang laku.
2. Modal
kecil
Dengan modal
yang kecil, boisnis kuliner bisa dengan mudah dididrikan. Bahkan hanya dengan
modal Rp 1.000.000,00 bisnis kuliner bisa didirikan
3.
Keuntungan besar
Bisnis
kuliner memiliki keuntungan yang sangat besar. Ukuran besar ini memang relatif.
Misalnya kita anggap keuntungannya 30%. AKan tetapi keuntungan bisnis kuliner
ini adalah keuntungan harian, sehingga jika tiap hari keuntungannya 30%,
artinya dalam satu bulan keuntungannya adalah 900%.
Di restoran harga
the botol bias mencapai Rp 5.000,00. Di pinggir jalan harganya hanya Rp 2.000,00.
Artinya dengan dijual Rp 2.000,00 saja orang sudah untung, karena modal dasarya
adalah Rp 1.300,00. Jadi Seandainya dijual Rp 5.000,00 maka keuntungannya jelas
sangat besar. Walaupun begitu tidak ada pembeli te botol di restoran yang
protes.
4. Bisnis
anti krisis
Ketika ada
krisis ekonomi besar-besaran, bisnis kuliner justru malah berkembang. Mislanya
krisis moneter tahun 1998. Justru pada tahun ini, di Bandung banyak kafe-kafe
baru yang bermunculan. Bisnis kuliner yang hancur pada saat krisis ini bukan
karena krisisnya, akan tetapi karena adanya mis manajemen.
5. Tidak
ketinggalan zaman
Bandingkan
dengan bisnis elektronik ataupun baju yang setiap saat harus mengeluarkan model
baru. Bisnis kuliner tidak harus seperti itu. Nasi pecel 100 tahun yang lalu sama
dengan nasi pecel tahun ini ataupun bahkan 100 tahun yang akan datang. Tidak
ada orang yang berkata, "hari gini makan nasi pecel?"
6. Mudah
didelegasikan
Bisnis
kuliner dangat mudah didelegasikan. Dengan mengajarkan sebentar saja kepada
orang lain, maka dengan mudah orang lain bisa mengerjakan. Sangat berbeda
dengan bisnis-bisnis yang lain. Dengan adanya pendelegasian ini kta akan dengan
mudah mendirikan bisnis berikutnya
7. Mudah
diduplikasi
Jika kita sudah
memiliki satu bisnis kuliner maka dengan mudah kita mendirikan bisnis kuliner
sejenis di tempat lain. Dengan demikian kita akan dengan mudah memiliki banyak
cabang bisnis ini.
Sebenarnya
masih banyak kelebihannya yang lain. Bagi anda yang baru memulai bisnis, saya
sangat menyarankan bisis kuliner ini. Karena bisnis ini termasuk mudah. Kita
bisa memulainya dari kecil. Yang terpenting anda berani mencoba.
Baca juga :
Mitos Bisnis Kuliner
Baca juga :
Mitos Bisnis Kuliner
Jumat, 19 Oktober 2012
Kreativitas Dalam Bisnis
Saat ini persaingan bisnis semakin lama semakin ketat. Banyak jenis bisnis baru bermunculan. Banyak juga bisnis yang sejenis juga bermunculan. Konsekuensinya banyak bisnis lama yang akhirnya tumbang, digantikan oleh bisnis yang baru. Akan tetapi ada juga bisnis lama yang semakin bertambah kuat. Hal ini disebabkan ketika ada pesaing, dia malah bisa instrospeksi. Dia bisa memperbaiki kelemahan pesaing-pesaing dia yang baru.
Bisnis yang baru juga sama. Ada yang baru saja berdiri, tidak berpa lama mati. Ada juga yang baru berdiri, dan tidak berapa lama mampu menyaingi perusahaan yang jauh lebih kuat. Apa rahasianya ? Rahasianya adalah adalah kreativitas. Dengan adanya kreativitas ini maka mereka bisa memenuhi banyak kebutuhan konsumen. Kreativitas ini bisa dilakukan dalam banyak hal, mulai dari marketingnya, manajemennya, cara pengemasan produknya, dan banyak hal yang lain yang mendukung.
Marketing merupakan ujung tombak dalam berbisnis. Tanpa ada marketing, bisnis tidak akan mampu bersaing. Semakin banyak persaingan maka kreativitas dalam marketing semakin penting. Dulu saya hanya berpikir sederhana tentang marketing. Jika saya memiliki produk yang bagus dan saya jual dengan harga murah maka orang akan mengejar produk saya. Tapi kenyataannya tidak sesederhana itu. Ada pesaing yang menjual harganya lebih tinggi, tetapi malah lebih laku. Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel roti tawar 300 juta. Di situ akan dijelaskan jurus-jurusnya.
Dalam hal pengemasan produk, seringkali ada hal-hal yang tidak bisa kita duga. Kita terkadang hanya tahu setelah mencobanya. Terkadang kita kemas dalam ukuran besar menjadi lebih laku. Akan tetapi terkadangjuga dalam ukuran yang lebih kecil juga malah lebih laku. Semuanya tergantung jenis produknya dan waktunya. Ada orang menjual cd-cd pembelajaran. Ketika dia mencoba mengemas dalam ukuran yang lebih besar, ternyata malah lebih laku. Mengapa demikian ? Mungkin pembeli akan mengira, jika kemasan besar, berarti ilmunya makin banyak.
Handphone mengalami banyak perubahan. Zaman dahulu, hanndphone bentuknya besar-besar. Dalam perkembangannya, handphone yang besar tidak laku, karena muncul handphone yang kecil-kecil. Akan tetapi ketika semua perusahaan membuat handphone dalam ukuran kecil, malah ada perusahaan yang mebuat handphone ukuran besar, tetapi juga laku keras, karena fiturnya yang lengkap dan banyak serta keybordnya juga lengkap (setiap huruf punya tombol sendiri). Dengan cara seperti ini maka handphone dengan ukuran seperti ini tetap laku keras.
Terkadang, pemberian nama yang unik juga menyebabkan produk menjadi lebih laku. Misalnya ketika semua orang menjual es potong, maka ada seseorang yang mengubah nama es potongnya menjadi es pocong. Ternyata ini juga membuat produk menjadi lebih laku. Terkadang memang hanya sesederhana itu.
Di saat semua orang berbisnis mencari emas, maka yang beruntung adalah yang menjual skop dan celana jean yang cocok dipakai untuk menambang. Mereka yang mencari emas belum tentu dapat. Di saat banyak orang yang ingin sukses dari internet marketing, maka orang yang diuntungkan adalah yang menjual artikel kepada internet marketer dan yang menjual software-software untuk internet marketing.
Begitulah, kreativitas sangatlah penting. Akan tetapi, bagaimanakah caranya biar bisa kreatif seperti itu ? Kalau saya boleh jujur, sebenarnya KREATIVITAS ITU TIDAK ADA. Yang ada hanyalah ATM, yaitu Amati, Tiru dan Modifikasi. Yang bisa kita lakukan seringnya melihat orang yang kelihatan kreatif, mengambil idenya, kemudian kita modifikasi. Selain itu kita bisa menggabungkan beberapa ide. Mengurangi apa yang sudah ada, serta menambahkannya dengan yang lain.
Semakin Banyak Memberi Semakin Banyak Menerima
Pada zaman dahulu, ketika kita bisa memberikan sedikit, maka kita akan mendapatkan sdikit. Jika kita memberi sedang-sedang maka kita akan mendapatkan sedang-sedang. Jika kita memberi banyak, maka kita akan mendapatkan banyak. Aturan ini, sekarang kurang cocok. Orang yang memberikan sedikit tidak mendapatkan apa-apa, yang memberikan sedang-sedang akan mendapatkan sedikit, sementara yang memberikan banyak akan mendapatkan segalanya. Unik memang.
Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang kurang bisa dipahami oleh orang awam darimana keuangannya. Misalnya bank, perusahaan pemancar TV, search engine dan lain-lain. Bank merupakan perusahaan yang banyak sekali memberi. Ketika kita datang ke bank maka kita akan disambut dengan ramah. Mulai dari tukang parkirnya, satpamnya, tellernya, customer servicenya dan lain-lain. Mereka semuanya ramah-ramah. Misalnya kita datang siang hari, ucapanya kurang lebih "Selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu?". Secara umum nasabah akan merasa senang. Sebenarnya rata-rata nasabah juga bingung, dia bisa memberikan keuntungan apa kepada bank? menyimpan uang juga tidak banyak, uang yang disimpannya juga tidak banyak. Kalaupun uang yang disimpan dijadikan usaha oleh bank, ternyata uang tadi tidak disimpan lama. Jadi mana mungkin bank bisa memakai uang dia untuk bisnis?
Nah, itulah. Semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima. Walaupun mungkin bank tidak mendapatkan apa-apa dari kebanyakan nasabah, bank tetapa berusaha seramah dan sebaik mungkin. Jadi bank dapat uang dari mana? Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat penyebaran uang. Ternyata hanya 5% manusia menguasai 90% uang yang beredar. Yang 95% mereka hanya memperebutkan 10% uang yang beredar. Hal ini juga berlaku di bank. Jika bank memiliki 1000 nasabah, dan dana dari nasabah yang ada di bank sebesar 1 Milyard, maka uang yang Rp 900.000.000,- hanya milik 50 orang. Dan biasanya 50 orang ini menyimpan uangnya tidak dalam bentuk tabungan, akan tetapi dalam bentuk deposito. Uang deposito ini tidak bisa diambil setiap saat. Sehingga bank bisa meminjamkan uang ini kepada mereka yang membutuhkan. Bisa kepada mereka yang mengembangkan bisnis, kepada yang membangun rumah, memberikan pinjaman dalam bentuk KTA (Kredit tanpa Agunan), pinjaman dalam bentuk Kartu Kredit dan lain-lain.
Uang pinjaman dalam bentuk kartu kredit, biasanya memiliki bunga sekitar 3% per bulan. jadi, dalam 1 tahun mencapai 36%. Benarkah ? jawabannya adalah tidak. Kenyataannya dalam 1 tahun bisa mencapai 43%, karena adanya prinsip bunga berbunga. Jadi walaupun tiap bulan 3%, maka dalam 1 tahun bisa mencapai 43%. Hebat bukan? Padahal bank belum tentu memakai uang sendiri. Bisa jadi bank menggunakan uang dari deposito. Padahal uang deposito hanya diberi bunga sekitar 9% setahun. Nah, itulah sebabnya bank mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi, walaupun sebenarnya perhitungannya tidak sesederhana ini.
Anda tentu pernah menonton TV. Apakah anada membayar kepada pihak TV? kalau TV kabel mungkin iya. Tetapi, kalau yang anda tonton adalah TV swasta Indonesia, tentunya anda tidak perlu membayar. Anda mungkin hanya membayar pembelian TV, uang listrik yang dipakai buat TV dan biaya perbaikan TV. Sewaktu kita membeli TV, uangnya tentu tidak akan sampai kepada perusahaan televisi swasta. Uang ini hanya sampai kepada penjual TV, peruahaan distributor TV, dan perusahaan elektronik yang membuat TV.Lha, kalau begitu perusahaan pemancar TV swasta mendapatkan uang dari mana?
Ternyata perusahaan TV mendapatkan uang dari iklan. Harga iklan di TV sangatlah mahal. Iklan yang lamanya 1 menit saja sudah sekian juta. Karena itulah perusahaan pemancar TV menjadi kaya raya. Mereka mendapatkan uang dari iklan. kenapa banyak perusahaan yang mau pasang iklan di TV meskipun harga iklannya mahal? Karena penonton TV begitu banyaknya, sehingga dengan pengiklanan tadi terjadi banyak penjualan. Karena itulah, TV harus bisa menyajikan acara yang sangat menarik yang bisa ditonoton oleh orang banyak. Porsi iklan tidak boleh terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak maka penonton akan meninggalkan TV tersebut dan mencari channel lain. Dari sini akan terlihat bahwa semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima.
Pernahkah anda memakai search engine? Jika anda sekarang ini membaca artikel di internet maka kemungkinan besar anda baru saja memakai search engine. Search engine yang paling sering dipakai oleh orang adalah google. APakah kita memakai google ,mesti bayar ke google? Ternyata sama sekali tidak. kalau kita memakai, paling hanya membayar uang internet, dan itu tidak akan diberikan ke google. Tapi yang unik google merupakan perusahaan yang kaya raya. Dari manakah google mendapatkan uangng ? Dari Iklan ? Bukankah google hanya berupa halaman kosong yang bagian tengahnya ada tempat buat ngetik tulisan ? Mana iklannya ?
Ketika kita mengetikkan sesuatu di google, maka google akan memberikan banyak sekali informasi tentang apa saja yang kita ketik. Apakah informasi yang kita terima berupa iklan ? Ternyata bukan. Iklan seringkali hanya muncul di kolom kecil bagian kanan. Dan itu hampir bisa dikatakan tidak mengganggu kita. Bahkan terkadang iklan juga tidak muncul. Iklan sangat tergantung dari apa yang kita ketik. Jika kita mengetik kamera, maka yang mucul adalah iklan kamera. Jika kita ,mengetik rumah maka yang muncul adalah iklan tentang rumah. Kalau kita mengetik bebek, ternyata tidak ada iklnannya ? Kenapa ? Karena sampai saat ini belum ada yang jualan bebek di internet.
Jadi google pun seperti TV. Banyak memberi kepada para pengguna, sehingga pengguna sangat setia kepada google. Karena banyaknya pengguna google maka banyak orang yang mau pasang iklan di google, sehingga google menjadi kaya raya. Bahkan yang digratiskan oleh google tidak hanya search engine nya saja. Banyak sekali yang digratiskan, seperti gmail, youtube, blogspot, google analitik (untuk menganalisis pengunjung yang datang di website), google translate, dan masih banyak lagi. Dari sinilah akan terlihat bahwa semakin banyak memberi maka akan semakin banyak menerima.
Nah sekarang jika anda memiliki perusahaan, apa yang bisa anada gratiskan kepada pengguna ?
Sabtu, 13 Oktober 2012
Cara Membagi Keuntungan Usaha
Dalam sebuah bisnis, mengelola karyawan adalah hal yang
sangat penting. Karena dengan pengelolaan karyawan yang benar maka bisnis akan
bisa berjalan dengan benar. Akan tetapi ada juga orang yang berkata ,"Ah
di perusahaan saya mengelola karyawan tidak penting, karena hanya saya
sendirian yang mengerjakannya"
Memang benar, kalau kita hanya mengerjakan sendiri maka
mengelola karyawan memang tidak penting. Bisnis yang seperti ini disebut self
employee. Bisa tidak kita menjadi kaya dari self employee? Jawabannya bisa.
Apakah bisa menjadi kaya raya? Jawabannya tidak.
Jika anda ingin menjadikaya raya, maka bisnis anda harus
memiliki karyawan. Nah, ketika kita sudah memiliki karyawan ini maka mengelola
karyawan menjadi sangat penting. Mengelola 10 karyawan tentu berbeda dengan
mengelola 100 karyawan. Mengelola 1000 karyawan tentu berbeda dengan mengelola
10.000 karyawan.
Jika kita sudah memiliki karyawan yang banyak maka
pengontrolan karyawan menjadi sangat penting. Tentu lebih kompleks? Jawabannya
iya. Akan tetapi dengan banyaknya karyawan ini, sebenarnya bisnis malah bisa
kita tinggalkan, asalkan cara mengelolanya benar. Bisa dikatakan jika kita
memiliki usaha yang besar dan pengelolannya benar maka perusahaan akan bisa
jalan sendiri, sementara kita bisa jalan-jalan.
Setiap orang yang membangun bisnis, tentunya dia ingin kaya
raya. Untuk mencapai tujuan ini setiap pengusaha memiliki cara yang
berbeda-beda. Secara umum saya mengenal 2 macam , yang pertama pengusaha
mengusahakan agar karyawan adalah orang yang digaji saja, sementara jika ada
keuntungan yang besar maka itu menjadi milik pengusaha. Yang kedua pengusaha
membagi keuntungan dengan karyawan, jadi jika keuntungan besar maka karyawan
juga mendapat bagian keuntungan.
Cara pertama memang kelihatan logis, karena dengan mendapat
keuntungan yang besar tanpa berbagi dengan karyawan, maka pengusaha memliki
kuntungan besar. Akan tetapi dalam prakteknya cara kedua malah lebih efektif.
Dengan berbagi keuntungan dengan karyawan maka karywan akan lebih merasa
memiliki bisnis. Sehingga karyawan akan bekerja dengan setulus hati dan sepenuh
jiwa.
Dengan berbagi dengan karyawan ini ternyata pengontrolan
karyawan akan jauh lebih mudah. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji,
maka tingkat kehilangan barang di perusahaan lebih tinggi, tetapi jika karyawan
mendapatkan bagian dari keuntungan maka tingkat kehilangan barang akan menurun.
Kenapa? Karena biasanya pencurian terbesar dilakukan oleh orang dalam alias
karyawan sendiri. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, ketika
temannya mencuri maka dia akan santai-santai saja. Akan tetapi, jika dia
mendapat bagian keuntungan, maka dia akan bertindak tegas jika temannya
mencuri, karena hal ini akan mengurangi keuntungan buat dia.
Seringkali mobil kantor cepat rusak. Akan tetapi jika
karyawan bisa menganggap bahwa itu mobil dia sendiri maka mobil tidak lebih
cepat rusaknya. Mobil akan lebih awet. Dengan adanya profit sharing ini maka
pengontrolan akan jauh lebih baik.
Alangkah lebih baik lagi jika para karyawan yang memiliki
level tinggi mereka mendapatkan bagian saham. Dengan cara seperti ini maka
mereka akan bertindak seolah-olah mereka memiliki perusahaan. Akan tetapi,
pembagian saham ini jangan dilakukan pada saat awal perusahaan berdiri.
Pembagian saham ini sebaiknya dilakukan ketika perusahaan sudah terbukti untung.
Jadi, yang perlu diingat adalah
1. Jangan berikan sahamya sebelum perusahaan untung.
2. Jangan berikan ladangnya sebelum terbukti panen.
Cara membagi keuntungan usaha yang seperti ini akan
menjadikan karyawan termotivasi dan kitanya juga mernjadi enak
Kamis, 11 Oktober 2012
Cara Menghitung Bisnis
Dalam
bisnis, pentingkah menghitung ? Jawabannya adalah iya. Walaupun begitu, banyak
pebisnis sukses yang mengajarkan agar kita tidak menghitung-hitung kalau berbisnis.
Karena kalau dihitung-hitung, biasanya kita tidak jadi bisnis. Karena, begitu
dihitung, kebanyakakan kita menjadi takut dengan resiko. Dengan ketakutan ini,
kita tidak jadi take action dalam bisnis. Padahal take action adalah rumus
utama untuk menggapai kesuksesan. Cara ini juga kita anggap benar. Karena
dengan cara seperti ini maka kita cepat take action.
Idealnya
kita harus menghitung bisnis dan cepat take action. Yang lebih penting adalah
kita tahu cara menghitung bisnis secara benar. Sebelum kita mengetahui cara
menghitung bisnis dengan benar, maka kita perlu mengetahui apa bedanya resiko
dan beresiko. Resiko adalah akibat, jadi bisa akibat baik dan akibat
buruk.Resiko perlu kita hadapai, tetapi kita perlu meninggalkan hal-hal yang
beresiko.
Apa
maksudnya beresiko?
Jika kita
menginvestasikan uang kita sebesar Rp 10 milyar, untuk bisnis yang kita tidak
begitu menguasainya, dan untuk itu kita harus menggadaikan rumah dan seluruh
harta kita, ditambah lagi kita hutang kepada orang, dimana orang ini adalah
mantan narapidana yang baru keluar dari penjara dan mantan narapidana ini
dulunya pernah membunuh orang, maka bisnis ini bagi kita adalah beresiko. Akan
tetapi, jika bisnis seperti ini dikerjakan oleh Bill Gates, maka hal ini tidak beresiko.
Nah untuk
mengetahui kondisi yang kita hadapi ini merupakan resiko dan beresiko ini maka
kita perlu menghitung bisnis secara benar. Misalnya kita memiliki uang Rp 20
juta, kemudian ada bisnis senilai Rp 1 juta, akan tetapi kemungkinan kita berhasil
adalah 10%, maka sebaiknya kita ikut atau tidak ? Jawabannya tergantung, berapa
besar keuntungan bisnisnya. Walaupun ;peluangnya 10%, akan tetapi jika sekali
untung mendapatkan Rp 50 juta, maka sebaiknya jalankan saja ?
Kenapa?
bukannya peluang untungnya hanya 10% ?
Itu kan terlalu kecil ? Jawabannya iya. Akan tetapi kita memiliki uang Rp 20
juta, dan sekali mencoba hanya Rp 1 juta ini bereti kita bisa mencoba bisnisnya
20 kali. Karena peluangnya 10% maka perkiraannya kita akan brhasil 2 kali.
Setiap berhasil kita mendapatkan 50 juta, maka berarti kita mendapatkan Rp 100
juta. Enak kan ? dari Rp 20 juta berubah menjadi Rp 100 juta.
Dari sinilah
kita mesti mulai bisa menghitung bisnis. Dengan menghitung maka bisnis kita
akan lebih terstruktur. Artinya, bisnis memang harus segera dibuka, agar kita
segera memiliki pengalaman. Jika tidak utung, minimal kita memiliki pengalaman.
Pengalamanlah yang menjadi guru terbaik dalam bisnis. Jika bisnis anda sudah
mulai besar, maka menghitung adalah hal yang sangat penting. Pengusaha banyak
yang hancur hanya gara-gara salah hitung. Tidak ada penguaha besar yang hancur
gara-gara beli baju mewah atau kemewahan lainnya. Mereka seringkali hancur
gara-gara salah hitung.
Selasa, 25 September 2012
Berjalan Di Atas Garis Kematian
Leading Above The Death Line
Setiap perusahaan pasti mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan mrerupakan sesuatu yang menyenangkan, tapi sebaliknya penurunan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Akan tetapi, penurunan ini tentu tidak bisa kita hindari. Perusahaan yang naik terus, tentu ada penurunan di sela-sela kenaikannya. Apakah penurunan ini berbahaya? Tentu saja tidak selalu. Yang terpenting, penurunan tadi tidak sampai di bawah garis kematian. Jika sampai di bawah garis kematian, mau tidak mau perusahaan tersebut pasti tutup .
Bolehkah kita menghadapi resiko? Jawabannya harus.Hanya saja tidak setiap resiko harus kita hadapi secara frontal. Kita perlu strategi untuk menghadapinya. Jangan sampai ketika menghadapi resiko kita megalami kerugian hingga mencapai posisi di bawah garis kematian. Yang jelas resiko perlu kita kelola. Kita perlu melakukan manajemen terhadap resiko.
Apa bedanya antara resiko dengan beresiko ?
Resiko merupakaan akibat yang pasti kita hadapi. Sementara sesuatu yang beresiko haruslah kita hindari. Misalnya ada seorang pegawai negeri mengadakan join usaha dengan seseorang yang baru dikenal. Dia menggunakan uang tabungannya sebesar 100 juta untuk memodali usaha tersebut. Sebenarnya pegawai negeri ini tidak begitu mengerti dengan usaha yang digeluti. Orang yang join usaha dengan pegawai negeri ini dulunya mantan narapidana yang baru bebas dari penjara. Jelas saja apa yang dilakukan pegawai negeri ini beresiko. Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh Bill Gates, jelas tidak beresiko.
Seandainya uang 100 juta rupah ini hilang dari tangan Bill Gates, maka idak memberikan efek apapun terhadap kekayaannya, karena kekayaan Bill Gates begitu luar biasanya. Akan tetapi bagai pegawai negeri ini, jika sampai usahanya rugi, maka dia tidak akan sanggup menerimanya.
Jadi, hadapilah resiko dengan hati-hati dan pikiran yang matang. Hindari hal-hal yang beresiko. Karena hal-hal yang beresiko bisa mengarahkan anda di bawah garis kematian. Bisa jadi setelah itu perusahaan anda akan runtuh, atau anda tidak mau berbisnis lagi.
Senin, 24 September 2012
Bisnis Cepat Kaya
Jika kita
mendengar kata bisnis cepat kaya, maka kita akan cepat tertarik. Siapa yang
tidak ingin cepat kaya ? Semua orang pasti ingin cepat kaya. Yang terpenting
anda harus mengentahui kendaraannya. Ada 4 kendaraan untuk cepat kaya
1. Bisnis
2. Property
3. Saham
4. Internet
Bisnis
Bisnis
memang merupakan kendaraan untuk cepat kaya. Dengan bisnis, anda bisa memiliki
penghasilan yang tidak terbatas. Dengan
bisnis anda bisa mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan karyawan. Akan tetapi selalu saja ada orang yang sudah
memiliki bisnis tetapi tidak kaya-kaya. Nah, kalau yang seperti ini jangan
salahkan bisnisnya, tapi salahkan orangnya. Kendaraannya tidak salah, tapi
mungkin orangyalah yang tidak bisa membawa kendaraan. Walaupun kendaraannya
memiliki kecepatan yang tinggi, akan tetapi jika dia tidak bisa memakainya maka
kendaraan tidak bisa bergerak dengan kecepatan tinggi.
Dalam
bisnis, jika anda ingin cepat kaya maka anda harus mengelolanya dengan benar.
Secara sederhana anda harus mengenal yang namanya nilai tambah dan faktor kali.
Dengan adanya nilai tambah maka orang akan mengejar produk anda. Dengan adanya
faktor kali maka produk anda akan bisa dinikmati orang yang jauh lebih banyak.
Dengan cara ini maka anda akan menjad kaya raya. Contoh orang yang sangat berhasil
dalam bisnis adalah Bill Gates. Dia sudah memiliki nilai tambah dalam produk
windowsnya, sangat bagus dan mudah digunakan, dan ia juga memiliki faktor kali.
Faktor kalinya adalah semua perusahaan eletonik kelas dunia, kecuali Apple.
Property
Property
merupakan kendaraan untuk kaya yang sangat dahsyat. Bisnis property merupakan
bisnis yang berkaitan dengan tanah dan bangunan. Berbagai macam cara banyak
dilakukan untuk mengembangkan bisnis property. Anda bisa menjadi Agent,
developer, atau yang lainnya. Banyak sekali cara untuk menaikkan harga
property. Bahkan orang-orang tertentu banyak yang bisa beli property tanpa
memakai uang malah dapat uang.
Banyak
sekali orang-orang kaya kelas dunia yang berhasil dibisnis property. Misalnya
Donald Trumph, Dolf De ross dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang kaya
karena property.
Saham/surat
berharga.
Saham
merupakan alat investasi. Banyak orang yang kaya dari saham. Ada yang kaya
karena devidennya, tapi ada juga yang kaya karena jual beli saham. Warrent
Buffet adalah orang yang berhasil kaya dari investasi saham. Dia pernah menjadi
orang kaya nomor 1 di dunia.
Internet
Internet
merupakan kendaraan kaya yang sangat bagus. Sampai saat in pengguna internet
terus meningkat secara tajam. KArena itulah, banyak sekali orang yang
diuntungkan dari internet ini. Salah satu penyebabnya adalah internet memiliki
faktor kali yang luar biasa. Internet bisa dengan mudah diotomisasi. Bahkan
ketika seseorang sedang tidur, internet bisa beroperasi secara otomatis. Berbagai
macam cara untuk menghasilkan uang di internet sangatlah banyak. Ada yang
menjual produk sendiri, ada yang menjualkan produk orang lain (affiliasi) dan
ada yang hanya memasang iklan di websitenya.
Intinya
sekarang ini jika anda ingin cepat kaya, pilihlah sendiri kendaraan cepat kaya
yang anda inginkan. Jadi, yang dimaksud
bisnis cepat kaya adalah anda bisa mengetahui kendaraan mana yang bisa
mempercepat anda kaya, dan yang penting lagi adalah anda harus bisa menggunakan
kendaraan tersebut. Jika anda ingin bisa mengunakannya, bergabunglah dengan
komunitas yang sesuai. Jika anda ingin berhasil dari bisnis, carilah komunitas
bisnis. Bertukar pikiranlah dengan para anggotanya. Jika anda ingin kaya dari
property, bergabunglah dengan para pebisnis property. Jika anda ingin kaya dari
internet, bergabunglah dengan para pebisbis internet. Selamat mencoba.
Sistem Franchise
Franchise atau waralanba merupakan
suatu cara untuk mengemas suatu produk atau suatu usaha dengan tujuan untuk
memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen yang lebih luas. Dalam franchise ada
istilah franchisor dan franchise. Frinchisor adalah orang yang menjual
franchise, sedangkan franchisee adalah orang yang membeli franchise.
Misalkan anda memiliki sebuah rumah
makan. Anda bisa saja membuka banyak cabang di berbagai kota di Indonesia. Akan
tetapi, jika anda selalu membuka dengan menggunakan uang anda sendiri, maka
cara ini terlalu lama. Jika anda ingin cepat, maka cara membukanya dengan
memakai franchise. Dengan memakai franchise maka anda tidak perlu menggunakan
uang anda untuk membuka cabang. Bahkan pada saat pembukaan cabang anda bisa
langsung mendapatkan uang. Dengan franchise ini pembukaan cabang akan jauh
lebih cepat. Franchise merasa memiliki perusahaan cabang, dan memang perusahaan
cabang itu adalah milik dia. Sebaliknya franchisor akan selalu mendapatkan
royalti. Franchisor akan mendapatkan royalti yang begitu besar jika pembukaan
cabangnya begitu banyak. Ini merupakan faktor kali yang luar biasa.
Saat ini franchise banyak sekali
dikembangkan, mulai dari rumah makan, minimarket, bengkel mobil, bimbingan
belajar, restoran dan lain-lain. Ada yang sukses dan ada juga yang tidak
sukses, baik dari sudut pandang franchisor maupun franchisee. Secara umum jika
perusahaan akan di franchisekan maka syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :
1. Bisnis bisa distandarisasi
2. Punya keunikan
Punya keunikan di sini maksudnya
bisnis kita berbeda dengan kompetitor, jika memungkinkan tidak bisa ditiru oleh
kompetitor dan memberikan nilai tambah untuk penjualan.
3. Bisa diajarkan ke orang lain
Diajarkan ke orang lain di sini
maksudnya bisa diajarkan ke franchisee, bukan diajarkan ke kompetitor.
beberapa penyebab kegagalan pada
bisnis franchise :
1. Franchisor serakah memungut
franchise fee
2. Kesalahan merekrut franchisee
3. Monitoring yang lemah
4. Kelemahan pada dividi R 7 D
5. Perjanjian yang tidak tegas dan
jelas
6. Sistem operasional yang terlalu
rumit
Kelemahan sistem franchise bagi
franchisor
1. Kewenangan outlet pada franchise
2. Perlu perubahan paradigma
(paradigma shift) atas materi yang dijual
3. Perlu perimbangan yang panjang
untuk mengimplementasikan inovasi baru
Kelemahan sistem franchise bagi
franchisee
1. sekalipun usahanya dimiliki
sendiri, namun kebijakan umum masih ditentukan oleh franchisor
2. Untuk mewujudkan ide, perlu adanya
proses yang lebih birokratis
Keuntungan Fanchise bagi franchisor
1. Percepatan perluasan usaha dengan
modal relatif rendah
2. Efisiensi dalam meraih target pasar
melalui promosi bersama
3. terbentuknya kekuatan ekonomi dalam
jaringan distribusi'
4. Menggantikan kebutuhan personel
Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5. Pemilik outlet bermotivasi tinggi
karena menyangkut pengembangan pembelian investasi dan keuntungan usaha
Keuntungan bagi Franchisee
1. Learning Curve yang singkat
2. Keuntungan menggunakan jaringan
usaha yang dikenal
3. mendapatkan bantuan memulai usaha
4. Jaminan suplai dan dukungan usaha
lainnya
5. kekuatan dalam kegiatan promosi
yang efisien
Langganan:
Postingan (Atom)