Selasa, 25 September 2012

Berjalan Di Atas Garis Kematian


Leading Above The Death Line

Setiap perusahaan pasti mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan mrerupakan sesuatu yang menyenangkan, tapi sebaliknya penurunan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Akan tetapi, penurunan ini tentu tidak bisa kita hindari. Perusahaan yang naik terus, tentu ada penurunan di sela-sela kenaikannya. Apakah penurunan ini berbahaya? Tentu saja tidak selalu. Yang terpenting, penurunan tadi tidak sampai di bawah garis kematian. Jika sampai di bawah garis kematian, mau tidak mau perusahaan tersebut pasti tutup .

Bolehkah kita menghadapi resiko? Jawabannya harus.Hanya saja tidak setiap resiko harus kita hadapi secara frontal. Kita perlu strategi untuk menghadapinya. Jangan sampai ketika menghadapi resiko kita megalami kerugian hingga mencapai posisi di bawah garis kematian. Yang jelas resiko perlu kita kelola. Kita perlu melakukan manajemen terhadap resiko.

Apa bedanya antara resiko dengan beresiko ?
Resiko merupakaan akibat yang pasti kita hadapi. Sementara sesuatu yang beresiko haruslah kita hindari. Misalnya ada seorang pegawai negeri mengadakan join usaha dengan seseorang yang baru dikenal. Dia menggunakan uang tabungannya sebesar 100 juta untuk memodali usaha tersebut. Sebenarnya pegawai negeri ini tidak begitu mengerti dengan usaha yang digeluti. Orang yang join usaha dengan pegawai negeri ini dulunya mantan narapidana yang baru bebas dari penjara. Jelas saja apa yang dilakukan pegawai negeri ini beresiko. Akan tetapi jika hal ini dilakukan oleh Bill Gates, jelas tidak beresiko.

Seandainya uang 100 juta rupah ini hilang dari tangan Bill Gates, maka idak memberikan efek apapun terhadap kekayaannya, karena kekayaan Bill Gates begitu luar biasanya. Akan tetapi bagai pegawai negeri ini, jika sampai usahanya rugi, maka dia tidak akan sanggup menerimanya.

Jadi, hadapilah resiko dengan hati-hati dan pikiran yang matang. Hindari hal-hal yang beresiko. Karena hal-hal yang beresiko bisa mengarahkan anda di bawah garis kematian. Bisa jadi setelah itu perusahaan anda akan runtuh, atau anda tidak mau berbisnis lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar