Jumat, 22 Januari 2010

Chung Ju Yung



Chung Ju Yung dikenal sebagai pendiri hyundai, Lahir di Kangwon-do, Korea tanggal 25 November 1915. Sejak kecil Chung memiliki kemamuan yang kuat untuk belajar. Sewaktu masih kecil dia banyak mendapatkan ajaran Confucius dari kakeknya. Seringkali dia membaca koran yang dipasang di kantor kelurahan. Ketika dia sudah menamatkan sekolah dasar, chung ingin melanjutkan sekolah. Hanya saja orang tuanya kurang mengerti ari pentingnya pendidikan.

Akhirnya Chung ingin mencari pekerjaan di tempat yang jauh, dengan tujuan untuk menimba pengalaman. Karena takut tidak diijinkan maka Chung kabur dari rumah. Chung akhirnya bekerja sebagai kuli pada pembuatan rel kereta api. Ayah chung akhirnya berusaha mencarinya, dan akhirnya menemukannya. Chung pulang kampung dan kembali menjadi petani.

Tidak berapa lama setelah di rumah Chung kabur lagi. Tetai ayahnya segera menyusul, sehinggga dia kembali ke rumahnya lagi dan bekerja sebagai petani. Walaupun sebagai petani dia sangat rajin. Dia masih selalu belajar dan mencari informasi. Suatu hari dia menemukan koran yang berisi berita dibkanya sekolah di Seoul. Tanpa izin ke orang tuanya dia pergi dan sekolah di sana. Entah bagaimana caranya, akhirnya ayahnya tahu juga bahwa dia sekolah di Seoul.

Dengan segera ayahnya pergi untuk menjemput Chung. Dengan terpaksa akhirnya Chung pulang ke rumah dan bekerja sebagai petani lagi. Tidak berapa lama di desanya terjadi gempa yang sangat menghancurkan, sehingga keadaan menjadi semakin sulit. Walapun begitu Chung tetap berniat untuk pergi lagi. Kali ini dia pergi dengan restu dari orang tua. Orang tuanya sudah tidak bisa melarangnya lagi. Khawatir, jika dilarang nanti Chung juga pasti pergi lagi.

Chung pergi bersama temannya ke pelabuhan Incon, akan temannya tidak mau melanjutkan perjalanan, sehingga chung menjadi sendirian. Dia meminjam uang temannya, dipakai untuk tambahan biaya perjalanan. Akhirnya Chung bekerja sebagai kuli di pelabuhan Incon.

Tidak berapa lama Chung memutuskan pergi e Seoul. Karena kehabisan bekal di perjalanan, dia bekerja membantu petani yang sedang panen. Tidak berapa lama dia melabjutkan perjalanan ke Seoul. Dia bekerja di Seoul University sebagai kuli bangunan. Karena tidak puas dengan gajinya akhirnya Chung bekerja sebagai pengantar barang di toko pertanian. Karena rajin akhirnya Chung dipercaya untuk memegang tokonya. Uang yang dia peroleh akhirnya dia belikan property di desanya.

Chung menikah dengan perempuan yang sedesa dengannya pada usia 20 tahun. Setelah menikah, Chung kembali ke Seoul dan mendirikan toko di sana. Pada tahun 1937 Jepang melakukan agresi besar-besaran ke Tiongkok. Hal ini membawa dampak bagi Korea, sehingga Chung menutup tokonya dan segera kembali ke kampungnya.

Setelah keadaan aman dia kembali ke Seoul dan membuka bengkel. Karena pelayanannya bagus, bengkelnya cepat besar. Tidak berapa lama dia segera mengambil alih bengkel lain dengan usang hasil tabungannya 2000 won ditambah uang pinjaman 1000 won. Akan tetapi 5 hari setelah itu bengkelnya terbakar. Alam serasa tidak bersahabat dengan Chung.
(Bersambung)


Kisah lain
-->
William Edward Boeing (pendiri perusahaan pesawat boeing)
Henry Ford (Pendiri perusahaan mobil Ford)
Konosuke Matsushita (Pendiri Panasonic)
Akio Morita (Pendiri Sony)

M Son Muslimin (narsis juga pembuat blog ini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar