Sabtu, 03 Juli 2010
Memilih Bisnis
Jika anda termasuk orang yang masih merenungi usaha yang cocok atau sedang mempertanyakan usaha yang tengah anda jalani, itu sudah pas sebagai jalan menuju masa depan anda. Ketahuilah bahwa ada banyak fakta yang membuat anda banyak merenung ulang. Simak berikut ini
1. Pada umumnya semua jenis barang memilikipeluang ,mencetak keuntungan dan kerugian. Misalnya, anda mengira bahwa warung makan padang lebih untung dari warung tegal. Persoalannya jika warung makan padang Anda tidak laku, bisakah anda untung ? Sejak pertengahan tahun 1990-an, banyak orang berbondong-bondong membuka bisnis IT (information Technology). “Ini adalah bisnis masa depan”, kata mereka. Mengapa selanjutnya bisnis tersebut rontok? Salah satu soalnya adalah pembelinya belum banyak. Sebaliknya banyak orang yang menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberikan keuntungan yang memadai, misalnya barang bekas, sampah, dan limbah pabrik. Jadi, permasalahannya bukan pada jenis produk, tetapi pasarnya. Anda boleh merasa keren menjalankan bisnis IT, tapi bukan berarti mereka ang berbisnis sampah tidak mendapatkan keuntungan yang memadai.
2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurangmampuan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat kemudian bangkrut.
3. Ada orang yang mengira jika bisnis dikelola dengan hobi, akan melaju pesat. Faktanya tidak selalu begitu. Hobi memang membantu anda untuk mengetahui seluk beluk kegiatan yang terkait dengan hobi tersebut. Namun, ketika hobi menjadi bisnis, anda perlu mencermati pola jual beli yang layak agar bisa menguntungkan usaha anda. Seorang yang hobinya mengoleksi mobil, ketika jual beli mobil bisa mengalami kesulitan saat menyukai satu mobil tertentu yang seharusnya segera dijual.
4. Menjual barang yang murah belum tentu laku. Ini adalah soal nilai yang diterima pembeli. Banyak barang yang sangat mahal lebih laku dari pesaing yang menjual lebih murah. Hal ini karena barang dengan harga semahal pembeli merasa memperoleh sesuatu, mungkin kualitas produk, kualitas pelayanan, ataupun soal gengsi saja. Ini soal besarnya “nilai” yang diterima pembeli.
5. Banyak orang ingin melakukan usaha yang belum dilakukan orang lain. Padahal dengan memulai usaha baru yang belum dilakukan orang lain, berarti harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang Anda jual bermanfaat bagi konsumen.
sumber : Langkah Jitu memulai bisnis dari nol (Bambang Suharno)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar