-->
Istilah pasif income pertama kali dikemukakan oleh Bux Minster Fuller. Istilah ini kemudian dipopulerkan oleh muridnya, yaitu Robert T. Kiyosaki, dalam bukunya Rich Dad and Poor Dad. Pasif Income adalah uang yang bisa kita dapatkan tanpa kita harus terlibat di dalamnya.
Pada dasarnya kita semua memiliki pasif income. Setiap orang yang punya tabungan pasti memiliki pasif income. Karena setiap tabungan pasti ada bunganya. Bunga inilah yang kita sebut pasif income. Problemnya bunga dari tabungan ini sangatlah kecil. Sehingga jika kita mengambilnya maka biaya pengambilannya akan lebih besar daripada bunga yang kita dapat.
Menurut Robert T. Kiyosaki, orang kaya adalah orang yang pasif incomenya lebih besar daripada gaya hidupnya. Jadi, orang dikatakan kaya atau miskin bukan karena berapa banyak harta yang dimilikinya atau berapa besar penghasilannya. Jika seseorang memiliki penghasilan 10 milyar/bulan, sementara dia memiliki gaya hidup 11 milyar/bulan maka orang tersebut dikategorikan orang miskin. Akan tetapi jika orang memiliki pasif income Rp 500.000,-/bulan sedangkan gaya hidupnya hanya Rp 300.000,-/bulan maka orang tersebut bisa dikategorikan sebagai orang kaya. Akan tetapi jika Rp 500.000,- tadi berasal dari kerja dia maka orang tersebut masih dikategorikan sebagai orang miskin.
Nah, sekarang pasif income itu bisa dari mana saja. Pasif income bisa berasal dari sewaan, misalnya kost-kostan, perusahaan yang sudah bisa berjalan tanpa kita harus terlibat, penghasilan dari royalty, reksadana, saham-saham yang menghasilkan deviden, deposito, dan lain-lain. Anda bisa memilih pasif income apa yang akan anda bangun?