Dalam merekrut karyawan ada 2 jenis test yang mesti kita lakukan. Pertama adalah test tertulis, dan yang kedua adalah wawancara. Test tertulis bisa berupa test IQ, dan ini bisa kita serahkan kepada perusahaan untuk melakukan test, sehingga kita tinggal menentukan kriteria ini dan itu. Setelah melakukan test IQ maka keluarlah kandidat yang kita inginkan, selanjutnya kita adakan test wawancara.
Cara seperti ini tentunya kita lakukan kalau kita mempunyai cukup banyak uang. Jika kita tidak memiliki cukup uang maka kita bisa bisa melakukannnya sendiri (menggali sendiri) dengan melakukan wawancara.
Prinsip dalam merekrut karyawan adalah sebagai berikut :
1. Pilih karyawan yang PIS, yaitu passion, integritas dan skill (untuk lebih lengkapnya baca di bagian bagaimana merekrut orang yang tepat)
2. Kalau kita ragu-ragu, lebih baik tidak kita rekrut, kita tunda dulu untuk mencari orang yang tepat.
3. Kalau kita salah, ya sudah, kita harus berani merubah.
4. Apabila kita memiliki keempatan untuk merekrut lebih dari satu untuk satu jabatan, maka sebaiknya kita rekrut lebih dari satu (tentu saja cara ini adalah jika kita cukup biaya). Misalnya kita butuh 6 orang sales, dan kita merekrut 12 orang, selama 6 bulan kita seleksi, dan setelah itu hanya 6 orang yang kita pakai, 6 orang berikutnya kita pecat. Semangat kompetensi dan kesulitan yang kita berikan inilah yang akan membuat kita memperoleh karyawan yang jauh lebih tepat. Dan orang-orang yang kita persulit waktu diterima, mereka akan jauh lebih menghargai daripada masuknya gampang.
5. Sesulit mungkin untuk menerima karyawan tetap dan semudah mungkin untuk menerima karyawan tang tidak tepat. Maksudnya adalah sebagai karyawan baru, mereka mengalamai masa percobaan selama 3 bulan, setelah 3 bulan masa percobaan dia mengalami masa kontrak, dan setelah itu masa kontrak berikutnya, selama itu tidak melanggar undang-undang tenaga kerja. Dari situ kita bisa mengamati dan menganalisa secara lebih tepat, yaitu pada masa kerja.
Karena sebagus apapun test psikologi, sebagus apapun test wawancara, itu adalah bagian dari masa lalu, belum tentu pada waktu kerja orang yang kita anggap tangguh, mereka benar-benar tangguh, orang yang ita anggap semangat ternyata dia mudah mengeluh pada waktu bekerja.
6. Tentukan dulu kriteria dan kompetensi yang kita inginkan. Dengan demikian kita tidak akan merekrut orang karena istilah “mungkin”. Apakah boleh kita merekrut orang yang berpoensi sebagai penjual? Jawabannya tentu saja boleh, tetapi tentu saja proes belajarnya akan jauh lebih lama dibandingan dengan orang yang sudah berpengalaman. Lebih baik kita mendapatkan orang-orang yang sudah terbukti punya pengaalaman. Untuk itu kita perlu melakukan list terhadap karakter, kompetensinya atau keahlian yang kita inginkan. Rata-rata orang ketika mau memilih seorang manajer, atau memilih seorang tangan kanan atau memilih tangan kiri, mereka tidak menulis karakter yang diinginkan, mereka tidak menulis kompetensi yang diinginkan , mereka waktu wawancara hanya ditanya apa kelebihan anda, apa kekurangan anda, suruh cerita pengalaman cerita masa lalu, kemudian suruh cerita tentang keluarga, dan lain-lain. Sistem pertanyaanpun tidak sistematis. Akibatya kita tidak tahu apapun tentang karakternya ataupun kompetensinya. -->
Sumber : Leadership Revolution (Tung Desem Waringin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar