Selasa, 13 April 2010

Bagaimana merekrut orang yang tepat



Seorang pemimpin memerlukan orang-orang yang mendukung kepemimpinannya. Untuk itu diperlukan orang-orang yang tepat yang mendukung kepemimpinan dia. Begitu juga dalam suatu perusahaan, sudah tentu perusahaan membutuhkan karyawan yang mendukung kinerja perusahaan. Nah untuk itu kita perlu tahu bagaimana caranya merekrut karyawan yang tepat.

Seringkali dalam merekrut karyawan perusahaan tidak tahu kriteria karyawan yang dipilihnya. Bahkan sering terjadi perusahaan dalam mencari karyawannya, hanya berdasarkan sukarela, siapa yang mau ya silakan bergabung.
Ketika ada karyawan yang melamar, di test sembarangan, diwawancarai juga sembarangan, sehingga diperoleh karyawan yang sembarangan. Yang lebih parah lagi jika memperoleh karyawan yang tidak tepat, mereka tidak berani memecat.

Prinsip utama dalam merekrut karyawan adalah PIS, yaitu Passion (semangat), Integritas (kejujuran) dan Skill (ketrampilan yang diinginkan).
• Seandainya kita memiliki karyawan yang memiliki passion dan integritas, tetapi tidak punya skill, apa yang kita lakukan? Jawabannya adalah kita trainingkan
• Seandainya kita memiliki karyawan yang punya integritas dan skill, tetapi tidak memiliki passion apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah kita motivasi atau kita setkan sistem-sistem sehingga karyawan tersebut termotivasi untuk bekerja.
• Jika karyawan tersebut tidak memiliki passion, integritas dan skill, apa yang harus kita lakukan? Sudah tentu karyawan tersebut tidak kita terima, atau kalau terlanjur diterima maka karyawan tersebut harus dipecat.
• Pertanyaan yang menarik, jika seorang karyawan memiliki passion dan skill, tetapi tidak punya integritas, maka apa yang harus kita lakukan? Karyawan ini punya motivasi yang tinggi, dan sangat pinter, tetapi integritasnya sangat diragukana, apa yang harus kita lakukan? Sesuai jawaban dari Jack Welch, the best CEO on planet earth, CEO general electric, maka jika anda memiliki karyawan yang skillnya luar biasa, pinter dan memiliki motivasi yang tinggi, tetapi tidak bisa dipercaya, maka karyawan inilah yang pertama kali kita pecat (dipecat di babak pertama). Kenapa? Kareana kalau dia memiliki passion dan skill, dan tidak punya integitas, seandainya dia mencuri tentu mencurinya tidak sedikit bukan? Sangat berbeda dengan karyawan yang tidak memiliki passion, integritas dan skill, sudah tentu dia jika mencuri hanya sedikit saja.

untuk membaca lanjutannya silakan klik di prinsip merekrut karyawan

sumber : Leadership Revolution (Tung Desem Waringin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar