Selasa, 07 September 2010

Belajar Dari Asu


Suatu hari ada seseorang yang antri di bank selama 45 menit. Pada saat itu ada seorang nasabah prioritas yang dating. Karena nasabah prioritas dating maka dibukakan loket baru. Ketika orang yang antri 45 menit tadi melihat orang yang masuk tanpa antri, dia langsung marah marah dan berkata dengan suara keras,”Asu …. Jadi begitu ya kalau kaya boleh tidak antri ya, saya ini sudah antri 45 menit.”

Apa pendapat anda? Orang yang mengatakan asu ini pastilah sulit untuk jadi kaya, karena dia membenci orang kaya, sehingga takut dibilang asu. Semestinya kalau ada seorang yang seperti itu dia mendekati dan bertanya, “Pak, bapak bisa menjadi nasabah prioritas begini syaratnya apa?” Orang itu menjawab,”Sayaratnya saldo minimal Rp 200 juta.” Langsung si penya berkata,”Ooo, kalau gitu punya saya kurang sedikit, kurang sedikit.” Si orang kaya bertanya, “Memang kurangnya berapa?” dia menjawab “199 juta”

Atau semestinya bisa bertanya lagi ,”Pak, bapak bisa punya penghasilan besar begini kerjanya apa ya?” Setelah orang itu menjelaskan si penanya berkata ,”Wah pak, saya ini orang yang jujur dan bisa dipercaya …. Saya bisa melakukan ini … itu …. Bapak mau kerjasama dengan saya?’

Atau bisa juga ,”Pak , Bapak bisa seperti ini Caranya gimana? Boleh saya belajar pada Bapak?” Orang yang tadi mengatakan Asu tidak mungkin menanyakan seperti ini, karena tidak ada orang yang belajar dari asu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar